Minggu, 13 Agustus 2017

Skenario Drama Bahasa Inggris SMA yang Harusnya Musnah Ditelan Bumi

Malam Senin atau Minggu malam ini gue melakukan sedikit kemajuan untuk mulai menulis lagi. Walau masih dalam level couch potato, gue sudah mulai mencoret-coret di jurnal serbaguna kesayangan beberapa nama tokoh di cerita yang sedang gue rancang dan sebuah denah sekolah yang akan menjadi lokasi utamanya. Mungkin bagi kebanyakan orang itu sama sekali bukan sebuah kemajuan, tapi bagi gue yang selama berbulan-bulan terakhir ini nggak menyentuh jurnal apalagi buka-buka folder novel on-going, bisa dibilang itu sebuah kemajuan.

Ketika gue selesai mencari-cari ide nama di situs kumpulan nama-nama bayi, pikiran gue tertuju ke lemari kecil yang hampir nggak pernah gue buka. Lemari kecil berwarna coklat muda dengan tiga pintu berjejer. Satu ukuran pintu hanya sebesar kuburan abu yang biasa gue lihat di drama-drama Korea. Di dalam kotak lemari itu berisi barang-barang yang seharusnya tidak perlu tapi entah kenapa nggak bisa gue buang. Ada dua dompet yang lagi nggak gue pakai, kotak sepatu bekas yang isinya penuh rongsoakn, buku biodata teman-teman di Jerman, print-out fanfic hasil kerjaan si Papa, buku diary waktu SD, dan sebuah binder yang gue pakai waktu SMA.

Gue ambil bindernya dan begitu gue buka, isinya seperti tumpahan kertas dicampur barang-barang yang tidak terduga. Ada kipas bergambar DBSK yang sudah patah, foto Super Junior masih bertiga belas, bahkan pasport lama gue. Yang paling membuat gue tertarik adalah saat gue menemukan beberapa lembar kertas yang dilipat dengan permukaan kertas yang sudah kotor seperti terinjak sepatu. Karena gue sama sekali nggak tahu apa isinya, gue bukalah lipatannya dan terpampanglah cover ini.

Ternyata bundelan kertas ini adalah skenario drama pelajaran Bahasa Inggris waktu kelas X SMA. Waktu itu kami di kelas dibagi dalam beberapa kelompok dan setiap kelompok harus menampilkan sebuah drama dengan tema apapun. Walhasil gue dan tujuh orang lainnya memutuskan untuk membuat skenario bertema detective. Jalan ceritanya kita buat sendiri lalu kita terjemahkan ke bahasa Inggris karena kita bikin mentahnya dulu pakai bahasa Indonesia. Kelas X menerjemahkan skenario sederhana ke bahasa Inggris, kalau zaman sekarang pasti cetek sekali ya, anak-anaknya sudah jago apalagi dibantu Google Translate yang jauh lebih canggih dibanding delapan tahun lalu.

Tapi maafkan saya Lord, begitu gue buka halaman pertama rasanya gue mau ngebakar skenario ini. Tunggu, sebenarnya kening gue udah berkerut-kerut waktu lihat cover judulnya dan membaca nama-nama tokohnya. Yang gue pikirkan saat itu hanya; "Ini nama-nama macam apa?". Berlanjut gue baca sekilas beberapa dialognya, gue semakin gemas dengan kemampuan bahasa kami (terutama gue) pada waktu itu. Jelas gue akui bahwa kemampuan bahasa Inggris gue yang dulu sangat sangat sangat payah dibandingkan sekarang.  Untuk level bahasa Inggris gue sekarang aja bisa disebut payah, apalagi bahasa Inggris di skenario ini: FAIL! DISASTER! Benar-benar sebuah kekacauan, bacanya aja gue merinding. Pantaslah skenario ini seharusnya musnah ditelan bumi. Anyway, lucunya kami berdelapan waktu itu juga sama-sama nggak menyadari betapa hancurnya isi percapakan-percakapan itu. Yah... maklumlah kami waktu itu masih hanya anak sekolah yang sedang belajar bahasa Inggris. In case ada teman sekelompok drama gue yang baca ini, gue sekalian mau membagikan skenario kami yang menjijikan itu dan kalau dia tidak menemukan keganjilan di situ, sudah pasti kemampuan bahasanya tidak berkembang sejak kami latihan dramanya.

Rabu, 09 Agustus 2017

I Wish...

I wish I was thin.
I wish I was pretty.
I wish I wasn't so stupid.
I wish I wasn't so lonely.
I wish I had bestfriend.
I wish I had someone to talk to.
I wish people liked me.
I wish I could sleep at night.
I wish I could wake up at morning.
I wish I could make people proud.
I wish I could have nicer attitude.
I wish I would never disappoint others.
I wish I didn't care too much.
I wish I was different.
I wish I wasn't so pathetic.
I wish I could be a different person.
I wish I could be a better human being.
I wish someone would love me.
I wish I didn't hate myself.
 I wish I loved myself.
I wish I could stop hurting myself.
I wish I didn't exist.
I wish I'd never been born.

100 Questions No One Ever Asks

1. Do you sleep with your closet doors open or closed? I don't have closet.   2. Do you take the shampoos and conditioner bottles from ...